Sabtu, 26 Februari 2011

mentari malam.. (it's me)

mendung ta berarti hujan..
bersinar belum tentu terang..
ku meraba jalanan kelam..
tak tersibak asa benderang..

namun sekarang aku disini..
merajut minpi simpulan janji..
wlau mereka menghiburku degan caci...
aku yakin asaku belum mati..

karna aku percaya janji..
akan setia dalam hati..
wlau jika akhrnya tak dapat memiliki.

namun tanya ini dalam hati..
kenapa ada rasa begini..
walau hatiku tersakiti..
tak ayal ku selalu menikmati...

Kamis, 10 Februari 2011

PROSES PLTGU

PLTGU adalah sebuah pembangkitan listrik dimana prosesnya terdiri dari dua yaitu proses dengan menggunakan Turbin Gas dan Turbin Uap. Biaya produksi dari PLTGU apabila menggunakan bahan bakar yang sama maka akan lebih murah biayanya apabila

dibandingkan hanya dengan Turbin Gas saja.

Komponen-komponen peralatan dari PLTGU adalah

1. Turbin Gas Plant

Yang terdiri atas Compressor, Combustor Chamber, Turbin Gas, Generator.

2. Heat Recovery Steam Generator ( HRSG )

3. Steam Turbin Plant

Yang terdiri atas HP & LP Turbin, Condensor dan Generator.


Proses Produksi Listrik

Adapun proses produksinya terdiri atas dua yitu dengan menggunakan Turbin Gas Saja yang sering disebut dengan proses Open Cycle ( O/C ) dan dengan menggunakan Turbin Gas dan Turbin Uap yang sering disebut dengan Combine Cycle ( C/C ) dan inilah prinsip PLTGU.


Prinsip kerjanya yaitu dalam suatu proses pembakaran harus membutuhkan tiga hal yaitu Bahan Bakar, Udara dan Api. Udara luar dimasukkan ke kompressor untuk dikompresi sehingga tekanannya akan meningkat, udara yang telah dikompresi ini kemudian dimasukkan ke combustion chamber ( ruang bakar ), didalam ruang bakar terdapat prinsip segitiga api, dimana akan ada proses pembakaran udara oleh bahan bakar berupa fuel oil (HSD/high speed diesel) setelah dipicu oleh alat pemicu (igniter) sehingga akan menghasilkan gas yang bertekanan tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan ke turbin untuk menggerakkan sudu-sudu dari turbin. Karena turbin berada pada satu poros dengan generator maka ketika turbin berputar secara otomatis generator juga akan berputar dan akan merubah energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin menjadi energi listrik.
Gas buang dari sebuah operasi PLTG yang masih mempunyai temperature tinggi dimanfaatkan kembali untuk menguapkan air pada HRSG (heat recovery steam generator). Air kondensat dari condenser dialirkan ke pre heater sebagai proses pemanasan awal. Dari pre heater air akan dialirkan ke dalam deaerator, fungsi dari deaerator ini adalah untuk menghilangkan kandungan O2 dalam air dengan cara diinjeksi dengan hidrazin (N2H4). Air yang keluar dari deaerator dibagi menjadi dua aliran yaitu untuk aliran low pressure (LP) dan high pressure (HP). Untuk LP, air dari deaerator dimasukkan ke dalam LP economizer untuk dipanaskan lebih lanjut, kemudian air akan dialirkan ke LP drum untuk memisahkan antara air dan uap yang telah terbentuk. Dari LP drum air akan dimasukkan ke dalam LP evaporator untuk proses penguapan air. Air yang keluar dari evaporator telah menguap, uap LP ini kemudian dialirkan ke LP steam turbin. Sedangkan untuk HP, air dari deaerator akan dialirkan kedalam HP economizer 1 dan HP economizer 2, dari HP economizer 2 air kemudian dialirkan ke HP drum. Dari HP drum air diuapkan di dalam HP evaporator. Uap yang telah terbentuk di dalam evaporator kemudian dialirkan ke HP Superheater 1 dan 2, fungsinya adalah memanaskan kembali uap yang telah terbentuk menjadi uap superheated (uap kering). Uap superheated ini kemudian dialirkan ke HP steam turbine,untuk memutar sudu-sudu turbin. Uap bekas dari HP steam turbine kemudian dialirkan ke LP steam turbin dan bersama-sama dengan LP Steam akan memutar LP Steam Turbin. Seperti pada GT, turbin pada ST juga dikopel dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka secara otomatis generator juga akan berputar dan akan merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik. Uap bekas dari LP steam turbin kemudian dialirkan ke condenser untuk dikondensasikan menjadi air dan akan dimasukkan kembali ke HRSG.

Rabu, 09 Februari 2011

analisis uji coliform

Persiapan Contoh

1. Ditimbang 1 gram pakan masukan dalam kuvet 10 ml yang telah berisi larutan pengencer 9 ml.(10-1).

2. Dipipet 1 ml dari 10-1 Kedalam tabung reaksi kedua yang telah berisi 9 ml larutan pengencer 9 ml (10-2), dilakukan juga untuk pengenceran 10-3 .

3. Dilakukan homogenisasi sebanyak 25 kali dan lakukan pengujian berikutnya.

Uji dugaan

1. Dipipet 9ml media LB kedalam tabung reaksi yang telah berisi tabung durham dengan seri 3:3:3.

2. Disterilkan kedalam autoklaf.

3. Dipipet 1ml sampel pengenceran 10-1 kedalam 3 tabung pertama, pengenceran 10-2 kedalam 3 tabung kedua dan pengenceran 10-3 kedalam 3 tabung ketiga.

4. Diinkubasi dalam inkubator selama 2 x 24 jam pada suhu kamar.

5. Diamati.


Uji penguat dengan media BGLBB

1. Dipipet 9ml media BGLBB kedalam test tube yang telah berisi tabung durham dengan seri 3:3:3, kemudian disterilkan didalam autoklaf.

2. Diinokulasi larutan dari media LB yang positif dalam masing-masing ke tabung reaksi yang berisi media BGLBB.

3. Diinkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu kamar.

4. Diamati.


Uji penguat dengan media endo agar

1. Dituang media endo agar kedalam cawan petri yang telah disterikan.

2. Dibiarkan media membeku.

3. Diinokulasikan 1 loop larutan media BGLBB yang positif pada media endo agar.

4. Diinkubasikan dalam inkubator selama 2x24 jam pada suhu 350C.

5. Diamati adanya terbentuk kilat logam pada media endo agar.

analisis karbohidrat

Analisis Penentuan Kadar Karbohidrat "luff schrool "

1. Ditimbang dengan teliti 5gram sampel dan dimasukan dalam erlenmeyer kapasitas 250 mL.

2. Ditambahkan sebanyak 20 mL larutan HCL 3% dan didihkan selama 3 jam dengan memakai pendingin tegak.

3. Larutan kemudian didinginkan dan dinetralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan menggunakan kertas lakmus ).

4. Kemudian ditambahkan sedikit larutan CH3COOH 3% agar suasana larutan menjadi sedikit asam .

5. Dipindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL dan dipaskan dengan aquadest sampai tepa tanda tera, homogenkan kemudian saring.

6. Dipipet sebanyak 10 mL hasil saringan kedalam erlenmeyer 250 mL, ditambahkan sebanyak 25 mL larutan luff, beberapa batu didih dan 15 mL air suling.

7. Campuran larutan kemudian dipanaskan pada nyala yang tetap, usahakan agar larutan tetap mendidih selama 3 menit.

8. Didihkan lautan selama 10 menit dihitung dari saat mulai mendidih kemudian dengan cepat didinginkan kedalam wadah yang berisi batu es.

9. Setelah dingin ditambahkan sebanyak 5 mL larutan KI 2% dan 25 mL H2SO4 25% secara perlahan lahan .

10. Dititar larutan dengan cepat menggunakan larutan standar thio 0,1 N.

11. Dilakukan penitaran secara triplo dan lakukan penetapan blanko.

Perhitungan :

Mg sakar = (Vb – Vs) x N.thio x 10

Kadar gula = ( W x Fp ) : W x 100%

Keterangan :

W = bobot cuplikan, dalam mg

W1 = glukosa yang terkandung utuk mL thio yang di pergunakan, dalam mL

(lihat pada tabel luff)

Fp = Faktor Pengenceran

Vb = Volume Blanko

Vs = Volume Sampel

N.thio = konsentrasi thio

analisis kadar abu

1. Ditimbang dengan seksama 2 - 3g contoh ke dalam sebuah cawan porselen (atau platina) yang telah diketahui bobotnya.

2. Diarangkan diatas nyala pembakar, lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 5500C sampai pengauan sempurna ( sekali-kali pintu tanur dibuka sedikit, agar oksigen bisa masuk).

3. Didinginkan dalam desikator kurang lebih 15 menit, lalu ditimbang dengan neraca anlitiksampai bobot konstan.

Perhitungan

Kadar Abu = ( W1 – W2 ) : W x 100 %


Keterangan :

W = bobot contoh sebelum abukan (g)

W1 = bobot contoh + cawan setalah diabukan (g)

W2 = bobot cawan kosong (g)

Metoda Spektrofotometer Serapan Atom

Spektrofotometer serapan atom

Pada SSA merupakan gabungan dari spektrofotometer dan flame fotometer.

Adapun bagian dari peralatan ini adalah:

  1. Sumber cahaya

Pada SSA yang digunakan adalah spektrum garis dimana cahaya berasal dari lampu katoda

  1. Bagian atomisasi

Dapat dilakukan dengan cara nyala (pembakar),Tanpa nyala( tungku granit), dan tanpa panas (cara penguapan).

  1. Sistem optik

Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dari sumber cahaya, melewatkanya kecontoh dan kemudian kemonokromator.

  1. Monokromator

Berfungsi mengisolasi sinar yang diperlukan dari sinar lampu katoda.

  1. Detektor

Yang digunakan adalah photomultiper thube dan harue peka terhadap cahaya.

Prinsip Spektrofotometer serapan Atom

Larutan sampel dikabutkan dan terbawa olejh gas bahan bakar dan oksidan menuju nyala. Di dalam nyala, sampel terionkan dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar monokromatis dari lampu katoda maka terjadi penyerapan sinar oleh atom sampel kemudian terdapat sinar yang di teruskan. Sinar yang di terus kan ini akan di deteksi oel h deutektor, sedangkan sinar emisi dari nyala akan dihamkbat opleh monokromator. Detektor akan mengubah sinar yang tertangkap menjadi arus listrik bolak-balik (AC) dan dilanjutkan ke alat pembaca akan tertera serapan berupa nilai %T atau Absorban.

metoda spektrofotometri

Metoda Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang berdasarkan pada intensitas sinar yang diserap oleh suatu larutan. Spektrofotometer single beam dan Spektrofotometer double beam. Dari kedua jenis ini yang membedakan hanyalah tempat kuvet yang digunakan.

Besarnya energi radiasi yang diserap oleh suatu larutan sebanding konsentrasi dan panjang larutan. Hubungan ini dinyatakan dalam hubungan Lambert-beer yang secara matematik di tuliskan sebagai berikut:

Keterangan : A= absorbansi

b= panjang larutan

c= konsentrasi larutan

Pada sprektometer sinar tampak atau UV-VIS,larutan yang diselidiki harus berwarna, biasanya ke dalam larutan tersebut ditambahkan suatu zat pengompleks yang dapat memberikan warna yang spesifik. Kebanyakan unsur logam di tentukan dengan cara ini.

Komponen Spektrofotometri:

  1. Sumber Cahaya

Sumber cahaya yang dipakai harus dapat menghasilkan sinar polikromatis yang bersinambungan dan meliputi daerah spectrum yang sesuai.

  1. Monokromator

Berfungsi merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis.

  1. Kuvet

Merupakan tempat standar, blanko, dan sampel.

  1. Detektor

Berfungsi untuk merubah sinar analitik menjadi energi listrik.

  1. Amplifier

Berguna Untuk memperkuat energi listrik.

  1. Alat Baca

Membaca spektrum yang dihasilkan dan mengeluarkan data sesuai yang diinginkan.

Prinsip Kerja:

Sinar polikromatik yang berasal dari sumber sinar, akan disejajarkan oleh lensa, kemudian masuk menuju prisma/kisi difraksi, dengan mengatur posisi prisma/kisi difraksidapat diperoleh sinar kromatis dengan panjang gelombang yang sesuai dengan sampel akan melewati celah keluar, sedangkan sinar monokromatis yang tidak sesuai dengan sampel akan bertahan oleh sekat pada celah keluar.

Sinar monokromatik dengan panjang gelombang yang sesuai dengan sampel akan melewati larutan yang berwarna yang berada didalam kuvet, maka sinar tersebut akan diserapdan sebagian lagi diteruskan ke detektor dan pada detektor akan dirubah menjadi signal listrik yang diperkuat oleh amplifier, kemudian masuk ke dalam alat baca, pada alat baca tertera data dalam bentuk %T atau A.

Berdasarkan berkas sinar diatas yang diterima larutan, maka spektrofotometer dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Spektrofotometer single beam

2. Spektrofotometer double beam

Spektrofotometer single beam hanya dapat mengukur dengan menggunakan satu sinar yang diterima saja. Sedangkan spektrofotometer double beam dapat mengukur dua larutan yaitu larutan contoh dan larutan pembanding. Dalam spektrofotometer double beam, mula-mula larutan pembanding (blanko) diletakkan di jalan sinar dan meter diatur hingga menunjukkan absorban (A) atau %T. Kemudian blanko diganti dengan contoh untuk diukur segera. Keuntungan spektrofotometer double beam adalah perubahan tegangan listrik tidak akan mempengaruhi terhadap pembacaannya.


Senin, 10 Januari 2011

ILMU KIMIA DASAR

KIMIA DASAR

ILMU KIMIA adalah ilmu yang mempelajari hakikat, sifat2 serta perubahan materi.
Ia mempelajari susunan atau komposisi materi, perubahan enerji yang menyertai perubahan materi dsb.

Perubahan fisika dan perubahan kimia

Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat, tetapi komposisi kimianya tidak berubah, hanya berubah fase, ukuran partikel dsb.Contoh es menjadi air.

Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan materi yang berbeda dari materi sebelumnya. Contoh : besi menjadi karat.

Unsur :

Jika besi dibuat serbuk, serbuk besi adalah besi juga namun ukurannya sangat kecil dan sudah tidak dapat dibagi lagi. Ada 109 unsur. Unsur bisa logam (metal) atau non-logam (metaloid).

Unsur logam : Argentum (Ag), Aluminium (Al), Chromium (Cr), Calcium (Ca), Magnesium (Mg), Hydrargyrum (Hg), Cuprum (Cu), Plumbum (Pb), Ferrum (Fe), Aurumj (Au), Natrium/Sodium (Na), Platinum (Pt), Zincum (Zn) dll.
Unsur non-logam : hidrogen (H), oxygen (O), karbon (C), nitrogen (N), flourin (F), Chlorine (Cl), bromin (Br), iodin (I), belerang (S), Phosphorus, (P) arsen (As) dan silikon (Si).


Senyawa

Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui proses kimia. Setiap senyawa mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dari unsur-unsur pembentuknya. Contoh : hydrogen (H) dan oxygen (O) adalah gas, tetapi gabungan keduanya adalah air (H2O).

Senyawa dengan unsur yang sama membentuk molekul :
H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2.
P4 (Phosphorus), S8 (Sulphur)
Senyawa yang membentuk molekul dari 2 atau lebih unsur yang berbeda :
H2O, CO2, CaCO3
Apa beda 2H dan 2H2 ?
2H = 2 atom H; 2H2 = 2 molekul H2.

Berapa jumlah atom 3 Al2(SO4)3 ?
Jawab :
Al = 3 x2 = 6 atom
S = 3 x 3 = 9 atom
O = 3 x 4 x 3 = 36 atom
Jumlah atom = 6 + 9 + 36 = 51 atom.


Campuran

Campuran adalah gabungan beberapa zat yang berbeda dan setiap zat itu masih mempunyai sifat jati dirinya. Misalnya es krim, sirop, pasir pantai, garam kotor dll. Ada berbagai cara pemisahan zat dari campuran tersebut yaitu melalui penguapan, penyaringan, pengembunan, pelarutan, penyubliman, distilasi, pembekuan, kristalisasi dan kromatografi.

Cara mengukur jumlah zat dalam campuran adalah dengan prosentase (%). Baik untuk massa atau volume zat.

massa Zat A
%-massa zat A = --------------------------------------- x 100%
jumlah massa semua zat

. volume Zat A
%-volume zat A = --------------------------------------- x 100%
jumlah volume semua zat

Suatu campuran terdiri dari 5 gram garam dan 7,4 gram gula, berapa persen garam dalam campuran tersebut ?
Jumlah massa seluruhnya = 5 + 7,4 = 12,4 gram

5
% massa garam = -------- x 100% = 40,3%
12,4

Kadang2 kadar zat diukur dengan satuan bagian per juta (bpj) atau ppm (part per million).

Dalam seember air sumur volume 25 liter, terdapat 50 milligram besi dalam bentuk garam terlarut. Berapa kadar besi dalm air sumur tersebut ?
Rapatan air sumur dianggap 1 g/ml atau 1 kg/liter.
Massa air = rapatan x volume
= 1 g/ml x 25.000 ml
= 25.000 g
massa besi = 50 mg = 0,05 g

massa zat
massa kadar besi = (---------------------------) x 106
massa campuran

0,05
= --------- x 106
25.000

= 2 bpj ( atu 2 ppm)




Atom

Bagian yang terkecil dari unsur adalah Atom. Atom dari unsur yang sama adalah identik baik ukuran, sifat dan massanya. Jika atom bergabung dengan atom yang lain, akan terbentuk Molekul. Molekul bisa terbentuk dari gabungan atom yang sama (misalnya H2, O2, N2 dll.) atau atom yang berbeda (H2O, H2SO4 dll). Misal 2 atom hydrogen (H) bergabung dangan 1 atom oxygen (O) membentuk molekul air (H2O).

Bobot atom Hydrogen = 16 x 10-23 gram
Bobot atom Belerang = 32 x 10-23 gram

Molekul

Bagian yang terkecil dari senyawa disebut molekul.
Mol adalah satuan banyaknya partikel.
1 mol = n buah partikel zat.
Menurut Avogadro n = 6,02 10-23 .
1 mol unsur = 6,02 x 10-23 buah atom
1 mol senyawa = 6,02 x 10-23 buah molekul.
2 mol gas hydrogen = 2L buah molekul Hydrogen
3 mol air = 3L buah molekul air.

Jumlah partikel = mol x n

Contoh :
Serbuk besi sebanyak 4 mol, berapa jumlah atom besi tersebut ?
Jumlah atom Fe = mol x n
= 4 x 6,02 x 1023
= 24,08 x 1023
= 2,408 x 1024 buah atom


Berapa jumlah molekul H2O yang terdapat dalam 0,2 molekul air ?
Jumlah molekul H2O = mol x n
= 0,2 x 6,02 x 1023
= 1,204 x 1023 buah molekul.
1 atom H2O mengandung 2 atom H,
Jumlah atom H = 2x jumlah molekul H2O
= 2 x 1,204 x 1023
= 2,408 x 1023 buah atom
1 atom H2O mengandung 1 atom O,
Jumlah atom O = 1 x jumlah molekul H2O
= 1 x 1,204 x 1023
= 1,204 x 1023 buah atom
Jumlah atom keseluruhan = jumlah atom H + jumlah atom O
= 2,408 x 1023 + 1,204 x 1023
= 3,204 x 1023 buah atom.
Ion

Ion adalah partikel penyusun zat. Ion adalah atom atau kelompok atom yg mermuatan listrik. Senyawa ion terdiri dari ion positif (disebut kation) (misal H+, Na+ dll) dan ion negatif (disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung membentuk senyawa ion atau kristal ion.

Penamaan senyawa

Pemberian nama untuk oksida metaloid (bukan logam) menggunakan :
1=mono; 2= di; 3= tri; 4= tetra; 5 = penta; 6= hexa; 7= hepta; 8 = okta; 9= nona; 10=deca. Misal P2O5 = diphosporus pentaoxide. CO2 = Carbon dioxide.
Untuk oksida logam sbb. :

Jika oksidanya hanya satu, maka nama logam diikuti kata oksida : K2O (Kaliumoksida), BaO (Bariumoksida), Al2O3 (aluminiumoksida)

Jika oksidanya ada dua (karena logamnya punya 2 valensi), maka nama logam, diikuti angka romawi dalam kurung, lalu kata oksida-nya : Cu2O (tembaga(I)oksida), CuO (tembaga (II)oksida).

Ada juga menggunakan nama Latin yaitu : Cu2O (cupro-oksida, cuproksida), CuO (cuprioksida), FeO (Fero-oksida, feroksida), Fe2O3 (Feri-oksida).

Untuk senyawa asam, asam+nama logam, misal HCl (asam Chlorida), H2S (asam sulfida); Atau, asam + nama sisa asam, misalnya H2SO4 (asam sulfat), HNO3 (asam nitrat)

Untuk senyawa basa, nama logam + hidroksida, misal KOH (Kalium hidroksida), Ba(OH)2 (Barium hidroksida).

Untuk senyawa garam, disebutkan nama logam, diikuti nama sisa asam. Misalnya KCl (kaliumchlorida), CUSO4 (Cuprisulfat).

Oksidasi

Oksidasi adalah reaksi antara sebuah unsur dengan oksigen.
4Na + O2 - 2Na2O
2 Fe + O2  2 FeO
4 Fe + 3 O2  2 Fe2O3
CH4 + 2O2  CO2 + 2 H2O
Oksidasi juga diartikan sebagai reaksi pelepasan elektron dari suatu zat

Reduksi

Reduksi adalah pengambilan oksigen dari suatu senyawa. Zat pengambil oksigen disebut Reduktor.

CuO + H2  Cu + H2O
Fe2O3 + 3 H2  2 Fe + 3 H2O

Reduksi juga diartikan sebagai reaksi pengikatan elektron oleh suatu zat.

Dalam persenyawaan NaCl, elektron yang dilepas oleh Natrium, ditangkap oleh atom Cl sehingga atom Natrium berubah jadi ion positif (Na+), perisrtiwa ini juga disebut peristiwa oksidasi. Atom netral Chlor juga berubah menjadi ion negatif (Cl-), peristiwa ini juga disebut peristiwa reduksi. Karena kedua perubahan dari atom netral menjadi ion berjalan bersamaan, maka disebut peristiwa oksidasi-reduksi.

Na  Na+ + 1e (oksidasi)
Cl + 1e  Cl- (reduksi)
Na + Cl  Na+ + Cl- (oksidasi-reduksi)

Persamaan Reaksi

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Banyaknya atom disebelah kiri = banyaknya atom disebelah kanan.

Hukum kekekalan zat Lavoisier :
Jumlah berat (massa) semua zat sebelum suatu reaksi sama dengan jumlah berat (massa) semua zat sesudah reaksi tersebut.

Contoh :
7 g besi + 4 g belerang  11 g besi belerang

Berapa gram belerang diperlukan untuk bereaksi dengan 10 g besi ?
Besi 10 g maka belerang = 4/7 x 10 g = 5,71 g

Berapa gram besi dan belerang untuk membentuk senyawa 30 g besi belerang ?

Besi = 7/ (7+4) x 30 = 19,10 g
Belerang = 4/(7+4) x 30 = 10,90 g.

Contoh mencari persamaan reaksi :
Jika gula tebu (C12H22O11) dibakar dan direaksikan dengan O2 (di-oksidasi) maka yang terjadi adalah CO2 dan H2O.

C12H22O11 + O2 -- CO2 + H2O

Rumus zat sudah benar, tetapi jumlah atom dikiri dan dikanan belum sama. Kita tulis :

a C12H22O11 + b O2 -- c CO2 + d H2O

C = 12 a = c
H = 22 a = 2d
O = 11a + 2b = 2c + d

Jika a = 1 maka :
12 = c atau c = 12
22 = 2d atau d = 22/2 = 11
11 + 2b =2c + d atau 11 + 2b = 2(12) + 11 atau 2b = 24 + 11 - 11  2b = 24 maka b=12.

Persamaan ditulis :

1 C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O atau :

C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O

Bobot Atom dan Bobot Molekul

Untuk memperoleh bobot atom, sebagai referensi pembanding adalah bobot atom Hydrogen dan dinggap berbobot 1.

Bobot 1 atom unsur X
Berat atom unsur X = ---------------------------------
Bobot 1 atom H

Jika Berat Atom (BA) Oxygen = 15,89 (dibulatkan jadi 16) berart BA O = 15,89 x berat atom H. Jika referensinya adalah Oxygen maka :


bobot 1 atom unsur X
Berat atom unsur X = ---------------------------------
1/16 x bobot atom 0

Bobot atom suatu unsur yang dihitung berdasarkan O berbeda sedikit (yaitu sebesar 1,008) dari yang dihitung dengan berdasarkan H. Perbedaannya sebesar 1,008 diperoleh dari :

BA unsur X (O = 16) bobot 1 atom H
--------------------------- = 16 x -----------------------
BA unsur X (H=1) bobot 1 atom O
1
= 16 x ---------
15,89
= 1,008

Daftar Bobot Unsur




Bobot Molekul

Bobot melekul suatu zat adalah perbandingan antara bobot molekul satu zat dengan bobot satu unsur Hydrogen :

Bobot 1 molekul zat X
Bobot Molekul (MB) zat X = -------------------------------
Bobot 1 atom H

Untuk bobot molekul terhadap Oxygen berlaku :


Bobot 1 molekul zat X
Bobot Molekul (MB) zat X = ----------------------------------
1/16 Bobot 1 atom O


Menghitung bobot molekul air (H2O) :

Bobot 2 atom H + bobot 1 atom O
Bobot Molekul (MB) H2O = --------------------------------------------------
Bobot 1 atom H

( 2 x 1) + (1 x 16)
= -------------------------
(1 x 1)

= 18

Gramatom (gat)

Satu gramatom suatu unsur adalah sejumlah gram unsur itu sesuai dengan bobot atomnya.

Contoh :
Berat atom Al = 27, maka 1 gramatom (gat) Al = 27 gram
Berat atom Fe = 56, maka 1 gramatom (gat) Fe = 56 gram

Grammolekul (gmol)

Satu grammolekul suatu senyawa adalah jumlah gram senyawa itu sesuai dengan bobot molekulnya.

Contoh 1 :
Berat molekul H2O = 18, maka 1 grammolekul (gmol) H2O = 18 gram
Berat molekul Fe2O3 = 160, maka 1 grammolekul (gmol) Fe2O3 = 160 gram
Diketahui : bobot atom belerang (S) = 32; berapa gramatom (gat) 9 gram belerang ?
Jawab : Berat atom S = 32, maka gat = 32 gram
Gat = gram/berat atom (BA)
9 gram S = 9/32 gat S.

Contoh 2 :
6 gram air (H2O) bersesuaian dengan berapa grammolekul H2O = 18 gram ?
gmol = gram/berat molekul (BM)
6 gram H2O = 6/18 x 1gmol H2O
= 1/3 gmol H2O

Valensi (Martabat)

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron.
Proton + neutron disebut inti atom.
Proton bermuatan listrik positif dan neutron tidak bermuatan listrik, sedangkan elektron bermuatan listrik negatif. Dengan demikian muatan inti atom merupakan muatan proton. Proton + neutron dalam inti atom disebut nukleon.

Secara keseluruhan dalam atom tersebut bersifat neutral, tidak bermuatan listrik, karena adanya kesamaan jumlah muatan positif dengan jumlah muatan negatif atau disebut juga :

Jumlah proton = jumlah elektron.

Massa proton hampir sama dengan massa neutron yaitu 1 sma. Massa proton = 1,00758 sma, sedang massa neutron = 1,00893 sma.

Massa elektron sangat kecil yaitu 1/1836 x massa atom hydrogen. 1 sma=1,66 x 10-24 g.

Jika massa atom Hydrogen = 1,00758 sma (dibulatkan menjadi 1 sma) maka massa elektron adalah :

= 1/1836 x 1,00758 sma
= 0,00055 sma.

Nomor massa suatu unsur = jumlah proton + jumlah neutron (karena massa elektron sangat kecil, jadi diabaikan).
Lambang unsur ditulis sebagai berikut :









Misal :



Isotop adalah beberapa unsur yang sama tetapi mempunyai massa atom yang berbeda. Misalnya :






Electron selalu mengelilingi proton dalam suatu orbit (lintasan), bisa berupa lingkaran bulat atau ellips.

Orbit bisa lebih dari satu. Orbit yang banyak (berlapis-lapis lintasan) itu dinamai : kulit elektron dan diberi nama kulit elektron K, L, M, N, O, P, Q

.




Setiap orbit boleh berisi satu atau lebih elektron, dinyatakan dengan 2e, 4e, 8e dst.. Elektron pada lingkaran orbit terluar, dapat mudah lepas dan berpindah ke orbit unsur yang lain. Elektron pada orbit terluar bisa berisi 1 sampai 7 elektron dan tidak pernah sampai 8. Karena sifat yang tidak stabil ini, atom unsur2 tak mulia selalu cenderung menstabilkan diri, artinya selalu berusaha untuk memperoleh kulit terluar yang terisi penuh (yaitu 8 elektron) sampai keadaannya menyerupai atom unsur-unsur mulia.




Salah satu caranya adalah melepas satu elektron, misalnya terjadi pada atom Natrium (Na) :




Dengan melepas sebuah elektron-nya, atom Natrium yang semula bermuatan netral, kini menjadi bermuatan positif, karena ada kelebihan 1 muatan positif, maka ditulis Na+ dan disebut ion Natrium.

Kebaliknya terjadi pada atom Chlor (Cl). Pada kulit terluarnya terdapat 7 elektron. Maka untuk melengkapi elektron ini sampai penuh ( yaitu 8 elektron), Atom Chlor tinggal mengambil 1 elektron lagi dari luar. Karenanya atom chlor sekarang kelebihan 1 elektron, sehingga bermuatan negatif, menjadi ion Chlor (Cl-).

Kedua ion yang berlawanan muatan ini saling tarik menarik (ikat mengikat) dengan perantaraan gaya elektrostatik dan membentuk satu senyawa Na+Cl- atau cukup ditulis NaCl. Unsur-unsur Na dan Cl yang hanya melepas atau mengambil 1 elektron, disebut unsur ber-valensi (bermartabat) 1.

Atom2 lain seperti Ca yang dapat melepas 2 elektron, disebut ber-valensi 2 sedangkan Al dapat melepas 3 elektron, maka disebut ber-valensi 3.

Ca  Ca ++ + 2e
Al  Al+++ + 3e

Jadi Valensi (martabat) suatu unsur adalah :

Bilangan yang menyatakan berapa banyak elektron yang dapat dilepaskan atau diambil oleh atom unsur itu pada waktu membentuk persenyawaan.






Asam

Asam adalah suatu zat yang mempunyai rasa masam dan mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

Asam dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan dan binatang (misalnya asam cuka, asam jeruk), sedangkan asam anorganik (disebut juga asam mineral) diperoleh dari mineral-mineral dalam tanah (asam accu, asam chlorida).

Asam dikenal dengan karakter H dimuka senyawa dan bermuatan positif, misalnya :

HNO3  H+ NO3-
H2SO4  H+ SO4=
H3PO4 -> H+ PO4 ≡

Jika suatu asam dihilangkan H-nya, maka tinggallah sisa asam. Jadi ikatan antara H+ dan sisa asam- dapat terlepas jika dilarutkan didalam air. Pelepasan ion H+ tidak sama kuatnya bagi berbagai jenis asam. Asam-asam yang mudah melepaskan ion H+, disebut asam kuat, sedang asam-asam yang sukar melepaskn H+-nya disebut asam lemah.

Contoh asam-asam kuat :HCl, HBr, HJ, HNO3, H2SO4
Asam-asam yang lemah : asam cuka (CH3COOH), asam sianida (HCN).
Larutan disebut asam jika pH <> 7

Garam

Kita mengenal beberapa garam misalnya :garam dapur (NaCl) dan juga garam Inggeris (MgSO4).

Garam adalah zat-zat yang terdiri dari logam dan sisa asam. Logam bermuatan positif, sedang sisa asam bermuatan negatif. Karena kedua muatan listriknya sama besar, maka molekul garam bersifat netral.

Jika garam dilarutkan kedalam air, maka ikatan logam dan sisa asam dapat terlepas. Pemisahan yang membentuk ion-ion bermuatan listrik ini akan memenuhi air dan inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Larutan air yang penuh dengan ion2 logam dan sisa asam, disebut larutan elektrolit. Air laut adalah elektrolit. Air laut banyak mengandung garam NaCl.
Garam dibentuk dengan berbagai cara :

a. Basa + asam -- > Garam + Air

2 NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2 H2O

Ca(OH)2 + 2 HCl  CaCl2 + 2 H2O

2 Al2(SO4)3 + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 6 H2O

b. Oksida basa + asam  garam + air

FeO + H2SO4  FeSO4 + H2O

Al2O3 + 6 HCl  2AlCl3 + 3 H2O

c. Basa + Oksida asam  Garam + Air

2KOH + SO3  K2SO4 + H2O

3Ca(OH)2 + P2O5  Ca3(PO4)2 + 3 H2O

d. Oksida basa + oksida asam  garam

Na2O + SO2  Na2SO3

CaO + N2O5  Ca(NO3)2

e. Logam + garam  garam lain + logam lain

Sebelumnya lihat deret Volta (deret keaktifan logam) dibawah ini :

K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu – Hg – Ag – Pt – Au.

Logam yang disebelah kiri lebih aktif dari logam yang disebelah kanannya. Misalnya logam K dapat mendesak/mengusir keluar logam Fe dari senyawa FeCl3.

K + FeCl3  3 KCl + Fe
Tetapi sebaliknya, logam Fe tak bisa mendesak logam K dari senyawa garamnya.

Contoh lain :
Ca + ZnSO4  CaSO4 + Zn

f) Logam + Asam  garam + H2

Fe + HCl  FeCl2 + H2
2 Al + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 3 H2

Tetapi logam2 disebelah kanan [H] dengan larutan asam tidak berreaksi.

Cu + H2SO4  tidak bereaksi
Au + HCl  tidak bereaksi

Garam asam

Jika didalam senyawa garam masih terdapat atom H disebut garam asam :
NaHCO3, NaH2PO4

Garam Basa

Jika didalam senyawa garam masih terdapat hidroksida OH disebut garam basa :
Mg(OH)Cl, Fe(OH)2NO3

Garam Rangkap

Garam rangkap adalah campuran lebih dari satu garam.
KCl.MgCl2, CaCO3.MgCO3