Minggu, 10 Januari 2010

Bakteri Pengurai Organik

Ada banyak mikroba yang digunakan sebagai pengurai zat organic. Diantaranya adalah menggunakan activator, adalah konsorsium mikroba probiotik unggulan ( berupa serbuk bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp) pengurai bahan organik ( limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya) .

Aktivator ini dapat berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi ( menghancurkan bahan organik) , menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan ( antagonis) mikroba penyebab bau, penyebab penyakit akar dan merugikan tanaman ( patogen) .

Kandungan bakteri penghasil asam laktat ( Lactobacillus SP) sebagai hasil penguraian gula dan karbohidrat lain yang bekerja sama dengan bakteri fotosintesis dan ragi. Peran asam laktat inilah yang menjadi bahan sterilisasi yang kuat dan menekan mikroorganisme berbahaya dan menguraikan bahan organik dengan cepat.

Sementara ragi/ yiest memproduksi subatansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Subtansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna dalam pertumbuhan sel dan pembelahan akar, juga berperan dalam perkembangbiakan mikroorganisme menguntungkan bagi Actinomycetes dan bakteri Lactobacillus SP ( asam laktat) .

Bakteri Actinimycetes merupakan mikroorganisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan mengubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat essensial untuk pertumbuhannya.

aktivator berfungsi menurunkan rasio C/ N dalam bahan sampah, yang awalnya tinggi ( > 50) menjadi setara dengan angka C/ N tanah. Dengan rasio antara karbohindrat dengan nitrogen rendah sebagaimana C/ N tanah ( < 20) maka bahan sampah menjadi dapat diserap tanaman.

Yang mana prinsip komposer atau aktivator itu sendiri sesuai komposisinya antara lain ;

1) karbohidrat, selulosa, lemak, dan lilin menjadi CO2 dan air;

2) zat putih telur menjadi amonia, CO2 dan air;

3) peruraian senyawa organik menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman.

Kadar karbohidrat akan hilang atau turun dan sebaliknya senyawa N ( Nitrogen) yang larut ( amonia) meningkat. Atau C/ N rasio semakin rendah dan stabil mendekati C/ N tanah.